Untuk Mereka

Sabtu, 26 Februari 2011

Kisah teman dari PolitikNya

Teman,,kamu hanyalah seonggok bocah berusia tua yang belum mampu berfikir dewasa. seharusnya kau malu terhadap cara pikirMu sendiri,seharusNya kau iri terhadap bocah Sekolah Dasar yang mampu berfikir bijaksana untuk memberi kue seharga 500 rupiah kepada teman sabaya`nya. sekarang aku hanya bisa katakan,,, "kau hanyalah seonggok bocah tua yang Bodoh teman,,akankah kau sadari ini dengan waktu kita yang singkat?" .
ya,,teman,, memang kau hebat,,seorang lelaki yang terlihat jantan dan menyeramkan namun cara pikir membalik otak`mu itu bisa membuat seisi dunia menertawai keberadaanMu dimanapun kau berpijak.

teman,,sungguh kau tak menyadari bahwa kau hanya termakan politik pelacur tua yang sudah tak punyai daya lagi. ya,,, itulah seorang wanita yang kau sayangi teman. kalau semua harus berakhir dengan pertempuran,,,terima saja teman.!!! hidup itu pilihan dan apapun pilihan yang kau bulatkan aku terima dengan tangan terbuka. jadi sekarang baru aku bisa belajar dariMu teman,,teman dari jalanan,,, bahwa sesuatu yang paling berharga adalah pribadi diri sendiri. seharusnya kau bisa sadari bahwa pertemanan itu harganya lebih mahal daripada harga tambang emas di Irian Jaya. pertemanan itu kaya melebihi kaya`nya alam di negeri ini teman.


 kekecewaan ini bisa membuat hati`mu senang teman namun inilah jalannya..inilah pilihannya... hapus semua kenangan pertemanan di antara kita untuk bersama. jika nanti aku berduka usahlah kau datang untuk menghibur sebab simpatic`ku bukan untuk teman yang menjadi lawan. pernahkah kau ketahui teman aku pernah bernyanyi dari kejauhan untuk jalanMu??. kau memang bocah yang biasa hidup di jalanan,,tampilanMu menyeramkan, namun kau masih saja bisa di tertawai anak Sekolah Dasar teman!!! aku tak ingin menertawaiMu sebab kita ada untuk tertawa bersama-sama dengan`Mu teman. jika kau ingin menertawai`ku,,lakukanLah karena aku akan membalasNya dengan senyuman dan doa yang mulia untuk kau pribadi. setidaknya kau akan ingat seumur hidup kalau aku akan selalu memberi yang terbaik untuk seorang TEMAN. karena teman itu Tim.

kau masih saja belum paham bahwa politik itu jahat dan itu akan memenjarakan siapa di antara kita teman. dan sekali lagi detik membawa kita,,,ini piihanMu,,siapa yang akan terpenjara nanti,, kau,, atau aku...??? jika itu terjadi,, terimalah dengan nurani`mu yang masih tertutup dan usiaMu yang sudah tua namun belum dapat berfikir secara logis teman.... :)   tersenyumlah untuk moment yang akan datang.... balasanMu ku terima dengan lapang dada,,, karena sabar itu tak ada batasNya... untuk yang terakhir teman,, ingat bahwa kau termakan politik jahat si pelacur tua yang tak punyai doa suci... kau,,,,atau aku yang akan terpenjara selamanya...!!! sekarang atau TIDAK sama sekali...   sakit hati bukan berarti harus dendam...



terimakasih untuk balasan yang kau berikan teman karena memang sudah seharusNya kita menerima balasan dari "mereka" dengan ikhlas.


Catur-Betawi//Hari ini 2011

Rabu, 23 Februari 2011

Jawab tiada tanya

Alam.... mulai murka....
Rimba..... kian tersingkirkan....
Celoteh bocah alam,,,,menjadi duka...
pukulan benda tajam,,, menyayat pepohonan,,,

# ini,,,, celoteh bayi malam hari,,,
   ini,,, tentang rasa yang terjadi,,,
   ini,,, inilah peluru suci...
   ingin..... ku hantam dan menghampiri...

# Jawab... tiada tanya yang keluar
   jawab... kau tak mampu menjawabnya


Orang pinggiran bertanya,,,
Lalu apa jadi jawabnya
Orang pinggiran menjawab
Dan tak ada pertanyaannya....

"lagu baru untuk jawaban tiada tanya" Catur.Ws

Air dalam Goa redakan Dendam dalam Jiwa

Ketika kita merasakan sakit hati yang begitu membara. hingga nada dari indah lambaian biola nggak lagi bisa di rasakan. seberapa besar irama anda untuk mengiringi keindahan nada jiwa diri sendiri ?, bagaimana kita melepas dendam dari hati nurani ? :) . tersenyumlah, bangkit dan berbahagialah jika perasaan dendam masih di turunkan Tuhan untuk menimpa pribadi kita masing-masing. karena kita dapat belajar di uji menjadi manusia yang lebih bijaksana. sesuatu yang teramat sulit adalah "melepaskan dendam" namun itu akan lebih mudah jika kita tidak belajar dari Teori pelajaran esok hari. coba kita tengok sejenak dalam lorong goa yang gelap.

Tanpa di sadari,,, kadang kita kalah dengan alam serta proses kehidupanNya yang berlangsung. bagaimana air bisa menghancurkan bebatuan yang begitu keras ?. "kesabaran"... ya... kesabaran...!! setetes demi setetes air itu melumuri bebatuan yang keras dengan tujuan yang begitu mulia. jika bebatuan dalam goa tidak di hancurkan oleh tetesan-tetesan air,,lalu bagaimana bisa lobang goa itu ada menjadi besar?? "itu logika sederhanaNya" . lalu kembali lagi pada hati nurani kita yang di landa dendam... bisakah kita belajar menghancurkan dendam dari logika air dalam goa ?????. namun untuk sekedar menghancurkan dendam saja mungkin kita nggak perlu meniru logika air dalam goa karena dendam jika tertanam dalam waktu yang cukup panjang akan mengakibatkan sesuatu yang fatal,bahkan meninggal dunia.hehehehehe.... :)  kurang percaya ??? "coba saja" hehehe..

Jika kita mengingat dendam yang ada dalam diri kita secara tidak langsung proses kerja pikiran akan semakin meningkat. dari meningkatnya proses saraf untuk berpikir maka kerja otak akan semakin melemah juga, jika otak dan fikiran sudah melemah,,, secara tidak langsung kondisi tubuh kita akan semakin melemah juga. misal : "akibat dendam jadi ngga nafsu makan sebelum dendamnya terbalas" . coba kita putar lagi berbalik ke logika air dalam goa.... jika kita mampu melepas dendam dalam diri kita sendiri untuk orang lain yang menyakiti kita, maka lobang pengampunan dalam goa jiwa anda akan semakin besar dan semakin mudah untuk di lewati menuju lorong yang lebih dalam lagi. "karena lebih dalam kita melangkah,, kita akan menemukan arti keindahan perjalanan". jadi,,, mudah kan untuk melepas dendam ?? :) bagaimana dengan langkah atau cara anda untuk melepas sebuah dendam???






Olh : Catur.Ws// Februari 2011
"Untuk Dendam"

Selasa, 22 Februari 2011

Hidup Berpuisi


Jadilah hidup kami untuk ber-puisi
Hiduplah kita menjadi tak jera
Jadilah kami butiran peluru muda          tak hanya tinggal petasan Hari Raya
Hiduplah kita menjadi tak jera
Bertelanjanglah hati menjadi pribadi alami

Berjuanglah untuk pesan tersurat
Tangiskan pedih pilu di pundak Ibu
Sampaikan layangMu pada relung jiwaMu  yang tersayat
Hantamkan keras tanganMu pada sombong penuh pilu

Jadilah hidup kami untuk ber-puisi
Tentang alam

Tentang suasana
Tentang kehidupan
Tentang kesedihan
Keceriaan yang terbangun oleh niatan
Tentang keadaan
Tentang politik
Tentang cinta
Tentang terkasih 

Bertelanjanglah hati nurani kami
Ternada-lah jiwa kita berkibar menuju segala arah



//Catur.Ws// Februari 2011.
"kepada Alm. Penyair serta pencipta Puisi terhebat di seluruh jagad Raya"

Senin, 21 Februari 2011

ISA


“kepada nasrani sejati”

Itu tubuh
Mengucur darah
Mengucur darah

Rubuh
Patah

Mendampar Tanya : aku salah?
Ku lihat tubuh berkucur datah
Aku berkaca dalam darah
terbayang terang di mata masa
Bertukar rupa ini segera

Mengatup Luka
Aku bersuka

Itu tubuh
Mengucur darah
Mrngucur darah

12 November 1943 (Chairil Anwar)

Jumat, 18 Februari 2011

Mengingat Perjuangan Reformasi dari Tragedi "Orde Baru"

Di selang waktu menunjuk pada satu memory
Di selang detik yang tersisa tertuju pada satu tragedi
Di selang nafas terhempas percuma hingga tak beradu kembali
Di antara mereka                    hanyut dalam perjuangan keadilan

Timbang      timbang di timbang
Keadilan hanya milik para penguasa
Kemakmuran hanya bisa di nikmati para kolongmerat

Goyang        di goyang kembali timbangan keadilan
Oleh satu masa yang selalu bergejolak
Hingga nada sumbang tak lagi menjadi not yang sejajar

Di antara mereka
Kami ada saat ini               di antara sejarah mereka
Satu          Jiwa
Dua          Rasa bersama
Satu..... dua... tiga.... empat dan diantaraNya
Mereka berkorban menyuarakan
Mereka peduli
Lempar batu cadas dari tangan saudara
Darah... Air mata.... Keringat berbau amis bercampur darah
mulut mereka pecah - pecah seperti tanah kering
namun semangat Reformasi tidak MATI dalam langkahNya.









sekilas mengingat makna tragedi :  
"Mahasiswa bergerak dari Kampus Trisakti di Grogol menuju ke Gedung DPR/MPR di Slipi. Dihadang oleh aparat kepolisian mengharuskan mereka kembali ke kampus dan sore harinya terjadilah penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Penembakan itu berlansung sepanjang sore hari dan mengakibatkan 4 mahasiswa Trisakti meninggal dunia dan puluhan orang lainnya baik mahasiswa dan masyarakat masuk rumah sakit karena terluka.




Sepanjang malam tanggal 12 Mei 1998 hingga pagi hari, masyarakat mengamuk dan melakukan perusakan di daerah Grogol dan terus menyebar hingga ke seluruh kota Jakarta. Mereka kecewa dengan tindakan aparat yang menembak mati mahasiswa. Jakarta geger dan mencekam."

Lembaran tanpa suci

kembali masa dimana ku jalani semua penuh kepastian
itu jalan nampak jauh semakin lenyap
semakin debu menjadi-jadi menyelimuti
jangan katakan sepatah kata`pun padaNya
persembahan untuk lorong nan panjang

dapatkah kau lihat
dapatkah kau saksikan
dapatkah kau pandang

Tuhan

jangan diskusikan tentang kedamaian Tuhan
kau kan tetap tinggal             dalam naungan jiwa`Mu
aku berdoa untuk para suci
dengan ketidaksucian ini aku mendoakan mereka
sesuatu yang memang ada
demi angsa hitam di langit

dari hangat tanah makam
aku berdoa untuk para suci
aku mendoakan mereka dari ketidaksucian`Ku
dari tanah makam yang teduh
ku pasrahkan Jiwa untuk melangkah
dari tanah makam
tanah terakhir yang kan menghempaskan mimpi
dari tanah makam
yang membuat angan menjadi lapuk

seperti bait-bait lembaran suci yang terkontaminasi
tampilkan pada`ku aksi solo`Mu      bersama nada`Mu
jangan biarkan aku kembali ke masa itu
jatuh
kembali
aku membenahi kondisi ini
yang menjadi satu kesakitan        fatal

mentari pagi masih memberi`ku sentuhan
senyuman
yang indah          panasnya
yang menjadi kebencian tiap ayat`Ku

Selasa, 15 Februari 2011

Canda Duka Pengemis

Terbungkuk jalannya di seberang jalan
ingin ku lempar sebuah koin untuknya
ingin ku ludahi mata hati`ku sendiri
ingin ku sayat nurani kini            cacian sering mengunggah mata jiwa
nafasnya seperti suara kereta lintasi bentangan kota
rusuknya seperti bangunan proyek untuk penguasa

di iringi deruh mesin jalanan ibu kota
aku         berjalan mengendap - endap
aku         merangkak
seperti kendaraan bermotor tanpa mesin
aku mengalunkan lagu dari deruh mesin pagii hari

pengemis tua
kemana anak`mu yag bergenerasi penuh ?
kemana kau adukan tangis`mu ?
aku datangi kamu perlahan
kau ludahi aku akibat pemberian secuil koin kusam
kau
pengemis anak-anak
kemana Ibu`mu ?         kemana nafkah Bapak`mu ?
jera tawa`mu membawa luka bagi kita
canda`mu menyayat mata hati kami pengemis....


_Catur.Ws//dari selasar jalan-untuk penjaga empang uang//

Suara Alam

Damailah kau Nusa dan Bangsa`ku
seperti damai suara lirih dari balik alam yang indah
dimana nyanyian sang janda saat purnama tiba  ?

Tanah`ku kini tak lagi menjadi subur
tenanglah Nusa dan Bangsa        tenanglah perlahan kau mengalir
dalam hening
damailah melambai seperti dedaunan rimba
dengarlah celoteh bocah desa yang telanjang itu
telanjang dengan polosnya bocah lelaki itu
alat vitalnya belum di kebiri         namun mereka tetap bangga
mereka senang          mendengar dongeng tentang Nusa ini

kemurnian begitu nyata
suara mereka mencengkeram darah tersumbat
seperti lintang yang menyorotkan sinar menuju timur
mereka masih bertelanjang bulat           tanpa sehelai sutera
mereka berjalan mengendap bagai kura-kura
bernyanyi dari lambat dedaunan alam melambaikan duka lara
suara mereka           dari alam yang masih liar
dari kemurnian 
oleh kepastian
bersama matahari mereka                Matahari Timur.



_Catur.Ws//untuk Nusa dan Bangsa//_

Minggu, 06 Februari 2011

Merevolusi Diri Sendiri "sebelum mengambil langkah untuk sekitar"

Revolusi secara bahasa adalah me-revolt atau mengubah secara mendasar. setiap kita pasti membutuhkan suatu perubahan yang mendasar dari masing-masing kita, dari hal yang buruk menjadi hal yang lebih baik. dan setelah kita berhasil merevolusi diri sendiri secara mendasar maka kita dapati kita mereformasi diri sendiri, menata ulang untuk langkah selanjutnya yang terbaik sebelum melakukan yang menurut kita baik untuk sekitar. tak jarang banyak di antara kta gegabah untuk melakukan yang terbaik demi sekitar namun dari dasar diri sendiri belum melakukan revolusi ataupun reformasi dari diri sendiri. sebagai contoh seperiti  diri  saya sendiri,, dan setelah kita sadar bahwa revolusi diri itu penting, maka kita akan dapat merubah segalanya dengan dasar yang baik dari diri sendiri.

bagaimana untuk melakukan revolusi dari diri sendiri ? ada dua hal yang menjadi langkah untuk melakukan refolusi dan reformasi dari diri sendiri, yaitu kesadaran dan kegagalan. jika kita mengalami kegagalan ataupun hal itu menjadi sedikit fatal maka kita akan sadar bahwa kita perlu perubahan awal yang mendasar untuk mengawali semua dengan hal yang terbaik "awal untuk mengawali". namun ada juga sifat dan sikap untuk merubah dasar diri hanya dari kesadaran sehingga hal yang terburuk tidak sampai terjadi pada masing-masing pribadi. dan revolusi yang terkuat bisa bertahan sampai kapanpun yang terakibat dari kegagalan, sebab kegagalan yang mungkin fatal akan di ingat oleh individu yang mengalaminya sehingga mereka lebih berhati-hati untuk mengambil tindakan yang bisa merusak reformasi dirinya sendiri.


Hidup Revolusi untuk Reformasi.


Catur//Februari 2011 

Sabtu, 05 Februari 2011

Catur//`Voice: REVOLUSI YANG BELUM SELESAI

Catur//`Voice: REVOLUSI YANG BELUM SELESAI

REVOLUSI YANG BELUM SELESAI

Soekarno menjadi seseorang yang memperjuangkan persatuan dalam gerakan nasionalis yang terpecah-belah. Oleh sifatnya yang mudah bergaul, dalam hubungan-hubungan pribadi ia lebih suka mencari persahabatan daripada pertentangan.Orang cenderung terjebak untuk menilai  Soekarno sebagai seseorang yang bersifat khas Timur. Ia sendiri juga suka memberi kesan ini. Ia menggali pengertian dasar dari konsep-konsep politiknya, seperti musyawarah dan gotong royong, dari tradisi lama daerah pedesaan. Ketika sudah menjadi presiden ia juga menampilkan diri sebagai seorang bapak, seorang kepala keluarga, yang menurut adat orang Indonesia, harus di hormati dan di patuhi. Namun gagasan-gagasan yang di kembangkan Soekarno dalam sebagian besar tulisannya, sebenarnya untuk sebagian besar mengutip ilmuwan Barat. Dua doktrin politik peninggalannya membuktikan dalil ini : Marhaenisme dan Pancasila. Marhaenisme Soekarno merupakan campuran dari ide Marx mengenai proletariat kaum buruh dan ide Bakoenin mengenai peran petani kecil dalam revolusi. Dan, ideologi negara Indonesia, Pancasila, untuk sebagian besar terdiri dari konsep-konsep Barat di mana salah satunya, keadilan sosial, agaknya di ambil dari ensiklik Paus.

Soekarno adalah seprang nasionalis dengan cara berfikir Barat, tetapi ia bisa menyampaikan gagasannya dalam metafora yang di petik dari epik dan lirik cerita wayang, yang mudah dimengerti dan terasa meyakinkan oleh massa pengikutnya yang kurang terpelajar. kemampuan Soekarno sebagai seorang orator yang tiada tandingannya itulah yang mnjadikan kharismanya yang begitu khas, ia di cintai rakyat. Yang menarik ialah bahwa hampir tidak ada orang yang bisa menyaingi kedudukan Soekarno sebagai pemimpin. Kedudukannya sebagai ketua Perhimpunan Indonesia, Soekarno mendapat ketenaran nasional dengan pidato pembelaannya "Indonesia menggugat!" di depan Pengadilan Negeri Bandung.

Ketika Jepang membebaskannya dari pengasingan, dan Soekarno dalam bulan Juli 1942 kembali ke Jawa, ia menjadi harapan dari ketiga aliran utama dalam masyarakat Jawa: golongan priayi, golongan abangan, dan para santri. Hatta dan Sjahrir yang kurang mengenal kebudayaan Jawa, tidak ada pilihan lain selai menerima Soekarno sebagai pemimpin gerakan nasionalis.
Kita juga patut mengagumi cara Soekarno telah beroprasi dalam masa tahun 1945-1950,yang oleh bangsa Indonesia di sebut masa Revolusi. dalam masa Revolusi ia tampil sebagai seorang dalam politik yang bermain di belakang layar. 
di Jakarta Soekarno mendapat sambutan yang luar biasa. Oleh karena di mata rakyat Indonesia Bung Karno sebenarnya menjanjikan sebuah negara kesatuan dari Sabang ke Merauke, yang merdeka PENUH. jadi bagi dia "Revolusi nasional sama sekali belum selesai, dan revolusi sosial masih harus di mulai".




Java 06 Februari 2011
Catur//inspire dari//SOEKARNO Biografi 1901-1950 "Lambert Giebels".

Kamis, 03 Februari 2011

Surat dari Goa berlumut muak

ini layang dari goa berlumut kemuakan

ini kabar dari hutan gundul yang tertimpa bencana
ini duka dari mereka yang hidup dalam lembah
ini cerita dari naungan pusaka

kami berikan kepercayaan PENUH untuk`Mu
kita sandarkan harapan untuk Maju demi Bangsa`Mu
namun kau sanggup berbohong
dan kau relakan masa depan terhempas dalam lautan
kau bohongi nurani Bangsa dengan KORUPSI
kebenaran yang teguh beralih MATI
mereka kibarkan dalam angin yang tenggelam
ini layang untuk`mu berjiwa korupt

Tuhan berikan segalanya dalam keseimbangan yang nyata
untuk hidup kami
demi kelangsungan hidup alam
Anda relakan sesuatu untuk pribadi sanak saudara anda
tanpa sosok figur yang harusnya menjadi contoh
tampilkan penampilan solo anda dalam panggung
tampilkan yang terbaik hingga panutan itu menjadi nyata
kau jual alam ini demi kantong`mu yang semakin hari semakin menipis
anak kami berkarat dan melarat
akibat kau miliki ulah,,, haiii kauuuu
rimba`ku kini menangisi kesengsaraan jiwa`mu kelak

Kau jadikan kami aman dalam naugan`mu
dengan acungan senjata serta gagah penampilan
kala kau acungkan senjata              siapa berani melawan??
seharusnya kau mampu menjadi PARA PAHLAWAN REVOLUSI
Para tentara Revolusi harus punya keyakinan pada kekuatan sendiri
Para tentara revolusi harus berjuang hingga titik darah penghabisan
Para tentara Revolusi harus membela Tanah Air
Para tentara Revolusi harus melawan siapapun yang mencoba menguasai kita
dan Para tentara Revolusi harus menegakkan disiplin angkatan bersenjata
baik fisik maupun moral
namun terlalu sering kami saksikan,, baret`Mu kau jadikan alat kebanggaan
kau jadikan alat untuk memperalat orang yang lemah
dimanakah diskusi tentang moral??
karena Para tentara Revolusi,, Matilah kini,,,
kebangkitan adalah jalan

Kutukan ini tebangun dari kemuliaan mereka
yang lupa diri


Pendahulu kita telah gugur demi pusaka kami
demi kemerdekaan Bangsa ini
pusaka yang tak terganti hingga hilang pedih Pertiwi
Merah     dan    Putih   ,,,
seperti hitam putih kehidupan Bangsa kami
Negara kita
inilah kenikmatan hidup yang hanya dapat termiliki
dari kedengkian yang terlalu lama terkubur
kian lama bau semakin menjadi
terbawa angin alam ke utara,selatan,timur,dan barat
arah mentari bersinggah..

perhatikan arah ke depan
langkah senandung cinta akan keadaan
apakah kita masih dapat berkata
"Sudah tidak Lagi mau peduLi????"

akankah kau tetap membanggakan nilai rupiah Pak Hakim?
masihkah kau mementingkan harga dalam sebuah persidangan?
dengar
lihat
saksikan mereka
akan keluar banyak suara dari goa itu
goa yang penuh kemuliaan..

"tak bisakah kita ingatkan GARUDA kita untuk focus pandangan ke depan???
agar tidak menoleh hanya pada kebenaran saja,,, ke arah kanan,,
di samping itu,,
sisi sayap kiri pada ribut sendiri...."

_untuk Revolusi_

tertawalah,,,,, hwahahahahhahahahahhahahahhahahahha

Catur//`Voice: Pijar`Mu Bangsa`ku

Catur//`Voice: Pijar`Mu Bangsa`ku: "Bukan tentang mentari pagiAtaupun berkisah bagai Pertiwi Tanyakan apa mimpi rumput liar? Kembali berulang peluh luka rusa ..."

Pijar`Mu Bangsa`ku

Bukan tentang mentari pagi
Ataupun berkisah bagai Pertiwi
Tanyakan   apa mimpi rumput liar?
 
Kembali berulang peluh luka rusa
Tentang kiblat kita yang mulai salah

Matahari kami hidup dari sorot timur
Bangsa kami ada di antara mereka
Sela kicau burung menadakan kibar pusaka
Tanah kami tercinta    Negeri ini begitu asri
Yang di-nyanyikan penuh semangat       Hey,,Semangat Juang
Pijar`Mu Bangsa`ku di mata`ku
Gemerlap bagai lampion kota Jakarta
Penuh simpony merdu kala tenggelam

Jangan punah    Pijar`Mu Bangsa`ku

Dekaplah dalam nadi`Mu
Martabat penuh keberanian Merah dan Putih
    Bangkit Tanah Air`ku
    Kepakkan kembali sayap`Mu yang mulai rapuh

Kembali pada budaya yang berwibawa
Hiduplah    Pijar`Mu Bangsa`ku





















September 2010//untuk Bangsa`ku