Inilah yang terhampar
Tentang Hijau dedaunan
Tentang kuning bunga matahari
Tentang merah-nya langit yang tak bersahabat
Tentang kehidupan
Tentang kelangsungan yang berdampingan
Tentang kesinambungan
Tengok sekejap saja kau dari balik jendela
Lensa terindah ada hanya mata
Jangan kedipkan lensa mata
Cari focus yang terindah buramkan yang menyakiti mata`mu
Tarik kembali pandangan lensa dalam zoom awal
Kedipkan sekali saja kami punyai indera
Usai kita mengedipkan mata satu kali saja
Kita kembali kerumah Kami rindukan rumah
Rumah yang selalu berkisahkan Tentang Alam
Catur.Ws//20)(03)(2011
Untuk Kami Hanya Alam hijau

Untuk Mereka
Sabtu, 19 Maret 2011
Kamis, 17 Maret 2011
Jerit Anak Tuhan Dalam Rintihan
Apapun yang ku tanggalkan pada tubuh`Ku
Bagaimanapun cara untuk Ku dekatkan diri Pada`Mu
Sandang kehidupan-pun hampir Ku lambangkan atas Kerajan`Mu
Kaos,Lukisan kamar,Karya seisi kamar...
BahkanTatto Tuhan
Danmungkin saja itu bukan hal yang terpuji di Mata`mu
Aku telah berserah jasmani untuk Kerajaan`Mu
Akulah Budak`Mu akulah Anak`Mu
Akulah Anak Domba yang siap di korbankan untuk` Kau
Adakah Kau dengar suara`Ku
Adakah Kau usap ini air mata
Masihkah Kau memeluk`ku Tuhan
Aku menjerit atas darah`Mu
Ku lentangkan kedua tangan`Ku menghadap Kau
Ku menadahkan muka dan harapan kini
Maafkan saya Tuhan
Aku hanya milik`Mu Jiwa`ku
Jiwa`ku menuntun Aku
Menuju kedamaian diri`ku
Ws//18032011//Catur.
Bagaimanapun cara untuk Ku dekatkan diri Pada`Mu
Sandang kehidupan-pun hampir Ku lambangkan atas Kerajan`Mu
Kaos,Lukisan kamar,Karya seisi kamar...
Bahkan
Dan
Lamb Of God we are |
Aku telah berserah jasmani untuk Kerajaan`Mu
Akulah Budak`Mu akulah Anak`Mu
Akulah Anak Domba yang siap di korbankan untuk` Kau
Adakah Kau dengar suara`Ku
Adakah Kau usap ini air mata
Masihkah Kau memeluk`ku Tuhan
Aku menjerit atas darah`Mu
Ku lentangkan kedua tangan`Ku menghadap Kau
Ku menadahkan muka dan harapan kini
Maafkan saya Tuhan
Aku hanya milik`Mu Jiwa`ku
Jiwa`ku menuntun Aku
Menuju kedamaian diri`ku
Ws//18032011//Catur.
Rabu, 16 Maret 2011
Keihklasan dan Lapang dada "sekilas cerita dari realita"
Berkisah dari seorang bocah yang bernama Udin. Bocah berusia cukup muda ini masih mengejar cita-cita dan masa depan di bangku perkuliahan. Udin adalah anak tunggal dari pernikahan yang hancur, dimana dalam pemikiran Si Udin selalu mengembangkan imajinasiNya untuk menyelesaikan satu permasalahan. Pada dasarnya Udin memang bukan dari keluarga yang berlatar belakang kolongmerat, namun pemikirannya yang dewasa membuat hidupnya bagai orang yang berkelimpahan harta. Udin mempunyai seorang sahabat yang bernama Ucok. Udin bersahabat dengan Ucok sejak menginjak bangu kelas 1 SMA . masalah Ucok pasti akan jadi masalah Udin juga namun belum tentu sebaliknya.
Udin selalu membela ucok dalam hal apapun walaupun tak banyak yang Udin bisa perbuat untuk Ucok.karena sebuah ikatan yang Udin anggap lebih dari teman, jadilah mereka bersahabat. Kemanapun ada Udin selalu ada Ucok begitu juga sebaliknya. Terkadang Ucok yang berlatar belakang dari keluarga terbilang kaya ini membuat Udin iri hati dan ingin memiliki apa yang di ingini Ucok, namun pada dasarnya Udin memang seorang bocah yang berhati besar. Perasaan iri hati bisa Udin hancurkan dengan jiwa`nya yang begitu besar untuk menerima kenyataan. Dari hal sekecil ini bisakah kita bersikap dan berperilaku seperti Si Udin?
4 tahun lebih Udin dan Ucok selalu mengisi hari-hari yang terkadang sepi. Mereka saling melengkapi di sela waktu yang tersisa untuk mengakhiri hari. Dari sikap persahabatan mereka terkadang ada satu hal yang seharusnya tidak bleh ada dalam hubungan persahabatan, yaitu “memanfaatkan”. Memang benar Ucok selalu bersama-sama dengan Udin, dan hampir dalam segala hal mereka selalu ada berdua namun di sisi lain Ucok susah untuk bersikap peduli seperti Udin. Tanpa Udin sadari ia termakan politik persahabatan yang seharusnya menjadi indah. Masalah Ucok adalah masalah Udin juga akan tetapi masalah Udin belum tentu di permasalahkan oleh Ucok. Sikap seperti inlah yang seharusnya di lenyapkan dari hubungan persahabatan.
Singkat cerita….
Pada satu masa mereka di pertemukan dengan moment yang begitu mencekam. Moment dimana mereka akan saling menyerang satu sama lain, namun Udin tak menyadari hal itu karena sikap Udin yang selalu ikhlas dan lapang dada. Dan memang benar nasib tlah mempertemukan mereka pada pertempuran di tepi jalan. Hanya karena salah paham Ucok tewas di genggaman Udin tanpa di sengaja. Udin yang hidup sebatangkara dengan Ibunya hanya berprinsip bertahan hidup untuk menjaga Ibunya. Satu perkataan dari pihak lain yang mengacaukan Ucok untuk membenci Udin membuat Ucok dan Udin di pertemukan dalam pertempuran simpang jalan itu.
“Ucok ingin menikam Udin dari belakang dengan menggunakan belati, Udin yang bermakhsud menjaga diri menikamkan kembali belati itu tepat di kepala Ucok yang membuat Ucok pendarahan dan tak tertolong lagi. Tanpa Udin sadari orang yang di tikamnya itu adalah sahabatnya sendiri yang selalu ada di sela waktu. Seharusnya Udin bertanya dan merasa kecewa karena sahabat yang selama ini ada berniat menikamnya dengan belati malam itu, namun dengan keikhlasan serta sikap lapang dada yang Udin miliki..Udin menyerahkan diri ke pihak berwajib dengan membawa segenggam kenangan persahabatan”
Terkisah dari salah satu kenyataan yang ada…
In Memory Ucok…
By : Catur.Ws
Tragedi
Terdengar dengan jelas tangisan beribu jiwa
Dalam puing kehancuran
Nafas mereka mengeluarkan bau tak sedap lagi
Mereka di terpa peperangan seisi Negeri
Rintihan mereka menyayat daun telinga
Tragedi secaraTOTAL dan menyeluruh
Ciptakan tangis di setiap sudut penderitaan
dan ketika ku saksikan pemberantasan secara brutal
dan ketika ku cium bau tak sedap dari nafas mereka
aku ingin bernyanyi
namun tak mampu lagi aku berkarya
Hak mereka tertimbun kesombongan
Jerit mereka bagai rintihan bayi tengah malam
Ingin ku hantamkan keras kepal dari jari-jari`ku
Untuk mereka yang merampas,memperkosa kebebasan
Ingin ku pecahkan suasana kedamaian yang mereka punya
Ingin ku ludahi para penindas yang berfoya-foya
dan kembali
dan terulang
dan tercipta satu pelita
Catur.Ws//Tragedi
Dalam puing kehancuran
Nafas mereka mengeluarkan bau tak sedap lagi
Mereka di terpa peperangan seisi Negeri
Rintihan mereka menyayat daun telinga
Tragedi secara
Ciptakan tangis di setiap sudut penderitaan
dan ketika ku saksikan pemberantasan secara brutal
dan ketika ku cium bau tak sedap dari nafas mereka
aku ingin bernyanyi
namun tak mampu lagi aku berkarya
Hak mereka tertimbun kesombongan
Jerit mereka bagai rintihan bayi tengah malam
Ingin ku hantamkan keras kepal dari jari-jari`ku
Untuk mereka yang merampas,memperkosa kebebasan
Ingin ku pecahkan suasana kedamaian yang mereka punya
Ingin ku ludahi para penindas yang berfoya-foya
dan kembali
dan terulang
dan tercipta satu pelita
Catur.Ws//Tragedi
Selasa, 15 Maret 2011
Darah jiwa
Kau kobarkan pelita
Seperti amarah darah para Pemuda
Seperti matahari yang membakar hati
Seperti lentang suara Proklamasi
Di genggaman`Mu batu
Di jiwa`Mu simpatic
Di hati`Mu naturalisme
Di darah`Mu rasa bersama
Bersama deruh darah di jiwa
Lemparan`Mu menyadarkan kami
Seperti merpati terbangun dari mimpi
Suara`Mu bangkitkan kami
Bagai fajar yang menyingsing dari ufuk pertiwi
Berjanjilah pada dini hari
Mengucap sumpah janji di awal terbit mentari
Hingga di akhiri senja menjelang
Kembali pada kebenaran yang Indah
Pahlawan`ku yang tiada kembali
Suara kami cita-cita`Mu
Catur.Ws//15Maret11
Seperti amarah darah para Pemuda
Seperti matahari yang membakar hati
Seperti lentang suara Proklamasi
Di genggaman`Mu batu
Di jiwa`Mu simpatic
Di hati`Mu naturalisme
Di darah`Mu rasa bersama
Bersama deruh darah di jiwa
Lemparan`Mu menyadarkan kami
Seperti merpati terbangun dari mimpi
Suara`Mu bangkitkan kami
Bagai fajar yang menyingsing dari ufuk pertiwi
Berjanjilah pada dini hari
Mengucap sumpah janji di awal terbit mentari
Hingga di akhiri senja menjelang
Kembali pada kebenaran yang Indah
Pahlawan`ku yang tiada kembali
Suara kami cita-cita`Mu
Catur.Ws//15Maret11
Senin, 14 Maret 2011
TAMPARAN
Ini bukan lagi menjadi pukulan bagi`ku
Semua bukan lagi menjadi kutukan beserta`ku
Ini merupakan TAMPARAN yang kian menjulang
Jalan bukan terbentang dari satu titik focus lensa mata
Nyanyian balita belum mengenal dosa
Belum
Masih belum mereka kenal tangisan dari rasa tertekan
Masih belum mereka dapati pukulan
Mereka berteriak mengeluh pedih hati
Aku tertawa terbahak menghibur peluh mereka
Aku ingin waktu ini terulang kembali
Aku ingin hanya nada yang cerah
Aku ingin menjadi sendiri kembali ke masa dulu
Hanya saja mereka tak mampu memahami itu
Aku menghendaki untuk berkendara malam ini
Nyalakan api dari bahan bakar yang tersisa
Menyusuri jalan yang setapak kian menghilang
Semua bukan lagi menjadi kutukan beserta`ku
Ini merupakan TAMPARAN yang kian menjulang
Jalan bukan terbentang dari satu titik focus lensa mata
Nyanyian balita belum mengenal dosa
Belum
Masih belum mereka kenal tangisan dari rasa tertekan
Masih belum mereka dapati pukulan
Mereka berteriak mengeluh pedih hati
Aku tertawa terbahak menghibur peluh mereka
Aku ingin waktu ini terulang kembali
Aku ingin hanya nada yang cerah
Aku ingin menjadi sendiri kembali ke masa dulu
Hanya saja mereka tak mampu memahami itu
Aku menghendaki untuk berkendara malam ini
Nyalakan api dari bahan bakar yang tersisa
Menyusuri jalan yang setapak kian menghilang
Ini bukan pukulan atau Kutukan Bagi`ku,, ini merupakan TAMPARAN dari segala arah dari tiap sudut jiwa. aku akan..
Rabu, 02 Maret 2011
Janji Kami Ibu
Itulah sebutan yang selalu menjadi kebanggaan
Kan jadi mahkota dari kerajaan Sorga
Kan jadi pelita kala masa depan menerpa
Kan jadi Api ketika gelap menyerang !!
ya.... kau.... KAULAH SANG IBU !!!
Tangis`mu adalah kesedihan`Ku
Lawan`mu itulah yang kan jadi musuh`Ku
Masalah`mu juga bagian hidup`Ku
Hiduplah kau tanpa ancaman Ibu
Selama darah`Ku masih mengalir basahi pelataran
Dengan tangan`ku yang kering pada`Mu kami berjanji
Kau kan terjaga dalam tidur`Mu
Kau kan tenang tanpa ada mimpi buruk yang datang
Jika kau kedinginan Akulah selimut yang setia
Jika kau haus dan tak ada seteguk air-pun
Lautan yang luas kan ku berlayar demi seteguk air untuk`Mu
Walau nyawa meskipun darah aku bisa kalau untuk`mu itu
Jika kau Lapar dan tak ada sesuap nasi di meja makan...
akan ku carikan kau padi di antara hamparan sawah petani
Hay kau,, Ibu.. Jika kau lelah sandarkan lelah`Mu di pundak`Ku
Kaulah pelita
Kaulah mata dunia
Kaulah kepala keluarga
Jika sang Bapak mencari nafkah di tanah orang
Disini kau juga yang menjadi Bapak dari`ku Ibu...
Aku menari untuk senyum`Mu
Aku bernyanyi dari sosok kota yang ramai terajang panas
Ibu
Kaulah belantara kami
Kaulah alam yang indah Ibu..
Kaulah doa`ku sebelum aku menutup mata
Kaulah rumah`ku kelak ketika kita berjumpa di sorga
Kaulah Api yang menghangatkan kami
(Kaulah segala keindahan di antara keindahan yang di karuniakan Tuhan)
Ibu
Jika ku temui ada yang mengganggu`Mu
Kan ku buat mereka RATA DENGAN TANAH
Pada`mu kami berjanji...
#Untuk mereka yang merindukan Ibu`nya#
: "Ibu adalah sosok yang paling indah,lebih indah dari teman kita, kisah persahabatan kita, pacar kita, istri/suami anda, pemimpin anda, guru kita, kesenangan kita. Jika di antara kita mendapati kesuksesan tanpa hadirnya seorang Ibu,, yakinlah,,, di sisi yang lain seorang Ibu akan lebih bangga dengan kami karena Beliau kan dapat menyaksikan segala proses kita menuju kesuksesan.... because,,,, Everyday is Mother day.... "
Inspirasi dari Bunda..yang selalu hidup,,,, MOTHER STILL ALIFE,,,,
Terimakasih Bunda :
Catur.Ws//03 feb 2011
Langganan:
Postingan (Atom)